Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset dasar (underlying asset) yang dapat berupa saham, obligasi, komoditas, mata uang, suku bunga, indeks pasar, atau aset lainnya. Derivatif digunakan untuk berbagai tujuan, seperti lindung nilai (hedging), spekulasi, dan arbitrase.
Derivatif yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah derivatif keuangan (financial derivative) berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya. Diluar itu, produk derivatif lainnya juga ada dalam bentuk komoditas seperti produk untuk kontrak berjangka berbasis minyak mentah atau crude oil dan produk berjangka emas.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki. Seperti yang dijelaskan dalam situs BEI beberapa jenis produk turunan derivatif dalam pasar modal yang diperdagangkan di BEI antara lain:
IDX LQ45 Futures
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.
IDX LQ45 Futures merupakan Suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual sejumlah Underlying pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang. LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.
Dalam laporan DJPPR bulan Januari 2017, Total Surat Utang Negara di Indonesia adalah Rp1.554,92 Triliun. Posisi SUN Seri Benchmark Rp.167,87 Triliun, 62% didominasi oleh SUN tenor 5 dan 10 tahun. Dengan jumlah yang sangat besar, Indonesia secara signifikan membutuhkan instrumen lindung nilai untuk Pasar Surat Utang Negara. Hal ini termasuk untuk Emiten dan Investor atau Dealer Utama.
IDX30 Futures
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.
IDX30 Futures merupakan Suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual sejumlah Underlying pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang. IDX30 Futures menggunakan underlying indeks IDX30. Indeks IDX30 sendiri merupakan indeks yang berisikan 30 saham yang sudah diseleksi dan dipilih dari saham-saham yang berada di indeks LQ45.
Basket Bond Futures
Kontrak Berjangka Sekumpulan Surat Utang Negara (KBSSUN) / Basket Bond Futures (BBF) adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual Sekumpulan Surat Utang Negara pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang.
Mengingat perkembangan pasar surat utang di Indonesia saat ini cukup pesat serta nilai outstanding yang besar, terutama pada surat utang pemerintah, maka dibutuhkan instrumen lindung nilai untuk Pasar Surat Utang Negara. Hal ini termasuk untuk Investor atau Dealer Utama.
Single Stock Futures (SSF)
Single Stock Futures (SSF) adalah perjanjian (kontrak) antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham dengan harga yang disepakati sebelumnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Manfaat dan Resiko Derivatif
Ada berbagai macam jenis produk derivatif tentunya Investor perlu memiliki pemahaman yang baik atas produk kontrak berjangka atau futures serta memahami bagaimana risiko dan manfaat berinvestasi di futures secara komprehensif. Adapun fungsi dan penggunaan derivatif adalah sebagai berikut:
Lindung Nilai (Hedging)
Derivatif digunakan untuk melindungi perusahaan atau investor dari risiko fluktuasi harga atau nilai aset dasar. Misalnya produk derivatif pada komoditas yang terjadi di perusahaan penerbangan menggunakan futures atau kontrak berjangka minyak untuk mengunci harga bahan bakar dan melindungi dari kenaikan harga bahan bakar di masa depan.
Spekulasi
Investor menggunakan derivatif untuk mengambil posisi pada pergerakan harga aset dasar dengan harapan memperoleh keuntungan. Misalnya, membeli opsi call pada saham tertentu jika investor berharap harga saham akan naik.
Arbitrase
Derivatif memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga antara pasar yang berbeda tanpa risiko. Misalnya, membeli aset di satu pasar dan secara bersamaan menjual derivatif yang terkait di pasar lain.
Manajemen Risiko
Derivatif dapat digunakan untuk mengelola risiko suku bunga, risiko mata uang, dan risiko kredit. Misalnya, interest rate swap membantu perusahaan menukar suku bunga pinjaman dari bunga tetap ke bunga mengambang atau sebaliknya, sesuai dengan preferensi manajemen risiko mereka.
Meskipun derivatif memiliki berbagai manfaat, namun ada juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan seperti:
Risiko Pasar
Nilai derivatif sangat bergantung pada pergerakan harga aset dasar. Perubahan harga yang tidak terduga dapat menyebabkan kerugian yang signifikan.
Risiko Likuiditas
Tidak semua derivatif memiliki pasar yang likuid, sehingga sulit untuk menjual atau menutup posisi dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar.
Risiko Kredit
Risiko bahwa salah satu pihak dalam kontrak derivatif gagal memenuhi kewajibannya (default). Ini lebih umum terjadi pada transaksi over-the-counter (OTC).
Risiko Leverage
Derivatif sering menggunakan leverage, yang berarti menggunakan sejumlah kecil modal untuk mengendalikan posisi yang lebih besar. Ini bisa menghasilkan keuntungan besar tetapi juga kerugian yang signifikan.
Derivatif bagian dari instrumen investasi yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara kerja dan risikonya sebelum digunakan dalam strategi investasi atau manajemen risiko.
****
Lindung Nilai (Hedging)
Derivatif digunakan untuk melindungi perusahaan atau investor dari risiko fluktuasi harga atau nilai aset dasar. Misalnya produk derivatif pada komoditas yang terjadi di perusahaan penerbangan menggunakan futures atau kontrak berjangka minyak untuk mengunci harga bahan bakar dan melindungi dari kenaikan harga bahan bakar di masa depan.
Spekulasi
Investor menggunakan derivatif untuk mengambil posisi pada pergerakan harga aset dasar dengan harapan memperoleh keuntungan. Misalnya, membeli opsi call pada saham tertentu jika investor berharap harga saham akan naik.
Arbitrase
Derivatif memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga antara pasar yang berbeda tanpa risiko. Misalnya, membeli aset di satu pasar dan secara bersamaan menjual derivatif yang terkait di pasar lain.
Manajemen Risiko
Derivatif dapat digunakan untuk mengelola risiko suku bunga, risiko mata uang, dan risiko kredit. Misalnya, interest rate swap membantu perusahaan menukar suku bunga pinjaman dari bunga tetap ke bunga mengambang atau sebaliknya, sesuai dengan preferensi manajemen risiko mereka.
Meskipun derivatif memiliki berbagai manfaat, namun ada juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan seperti:
Risiko Pasar
Nilai derivatif sangat bergantung pada pergerakan harga aset dasar. Perubahan harga yang tidak terduga dapat menyebabkan kerugian yang signifikan.
Risiko Likuiditas
Tidak semua derivatif memiliki pasar yang likuid, sehingga sulit untuk menjual atau menutup posisi dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar.
Risiko Kredit
Risiko bahwa salah satu pihak dalam kontrak derivatif gagal memenuhi kewajibannya (default). Ini lebih umum terjadi pada transaksi over-the-counter (OTC).
Risiko Leverage
Derivatif sering menggunakan leverage, yang berarti menggunakan sejumlah kecil modal untuk mengendalikan posisi yang lebih besar. Ini bisa menghasilkan keuntungan besar tetapi juga kerugian yang signifikan.
Derivatif bagian dari instrumen investasi yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara kerja dan risikonya sebelum digunakan dalam strategi investasi atau manajemen risiko.
****