Mengenal Saham Layak Koleksi, Seperti Apa Ciri-Cirinya?

 




Investasi hadir dalam bentuk bermacam-macam salah satunya di pasar modal yaitu saham. Jika ingin berinvestasi di saham berarti Anda menanamkan modal dengan membeli saham perusahaan yang tercatat di bursa efek, dengan harapan nilai saham tersebut akan meningkat seiring waktu. Proses pembelian saham tidak seperti beli di toko langsung dapet barang, Anda membelinya di bursa efek lewat perantara pedagang efek yang disebut sekuritas atau broker saham. Saat ini sudah banyak sekuritas yang menyediakan aplikasi untuk transaksi jual beli saham.

Namun sebelum memutuskan berinvestasi dan melihat ciri saham apa saja yang layak di koleksi, diperlukan juga pemahaman faktor-faktor atau resiko dalam berinvestasi di saham berikut ini:

Faktor-Faktor Resiko

Capital loss. Mengalami kerugian ketika harga saham yang sudah dibeli turun dan Anda menjualnya lebih murah dari harga beli.

Volatilitas pasar. Kondisi harga saham sangat fluktuatif, bisa naik atau turun dalam waktu singkat. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti sentimen pasar, kinerja keuangan perusahaan, isu politik atau global, kebijakan pemerintah yang berdampak pada industri perusahaan tersebut.

Risiko perusahaan. Perusahaan tempat Anda berinvestasi mengalami beberapa hal sebagai berikut penurunan kinerja, kerugian finansial, skandal manajemen, bahkan kebangkrutan.

Risiko likuiditas. Dalam kondisi ini kemungkinan Anda sulit menjual saham jika tidak banyak yang berminat membelinya, terutama untuk saham-saham yang tidak likuid atau volume transaksi rendah.

Tidak ada dividen. Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Bahkan jika untung pun, perusahaan umumnya memilih menyimpannya untuk cadangan kas atau ekspansi jika ada dana lebih.

Risiko ekonomi dan politik. Resiko investasi saham juga bersumber dari faktor eksternal seperti inflasi, suku bunga naik, krisis global, kebijakan pemerintah bisa berdampak langsung pada pasar saham.

Itu tadi beberapa faktor resiko yang perlu dipahami sebelum Anda terjun investasi ke pasar saham. Untuk mengenali ciri-ciri saham yang sekiranya layak dikoleksi, terutama untuk investasi jangka panjang, dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa faktor fundamental, teknikal, dan karakteristik perusahaan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

Kinerja keuangan yang kuat. Perusahaan memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu.

Rasio keuangan yang sehat. Perhatikan rasio seperti Debt-to-Equity Ratio (DER) yang rendah, menunjukkan perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang. Return on Equity (ROE) tinggi, mengindikasikan efisiensi dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas. Price-to-Earnings Ratio (PER) yang wajar, menunjukkan saham tidak overvalued dibandingkan labanya. Dan memiliki arus kas operasional yang kuat untuk mendukung operasional dan ekspansi.

Manajemen yang kompeten dan transparan. Transparansi diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap investor. Perusahaan pun juga dikelola oleh tim manajemen yang berpengalaman, memiliki visi jelas, dan sejarah pengambilan keputusan yang baik.

Keunggulan yang kompetitif. Perusahaan memiliki keunggulan seperti merek yang kuat, teknologi unggul, pangsa pasar besar, atau hak paten.

Prospek industri yang menjanjikan. Saham berasal dari industri yang sedang berkembang, seperti teknologi, kesehatan, energi terbarukan, atau sektor konsumsi yang stabil. Hindari industri yang menurun atau memiliki risiko disrupsi tinggi.

Dividen yang konsisten jika relevan. Untuk investor yang mencari pendapatan pasif, pilih saham dengan riwayat pembayaran dividen yang konsisten dan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) yang wajar. Namun yang perlu diperhatikan pembayaran dividen yang dilakukan perusahaan tergantung pada kondisi arus kas perusahaan juga.

Harga saham yang wajar. Valuasi saham tidak terlalu mahal dibandingkan nilai intrinsiknya. Gunakan analisis seperti Discounted Cash Flow (DCF) atau bandingkan dengan PER industri. Hindari saham yang sedang mengalami “hype” tanpa fundamental yang mendukung.

Likuiditas yang baik. Jika saham memiliki volume perdagangan yang cukup tinggi artinya minat investor banyak terhadap saham tersebut, sehingga mudah dibeli atau dijual tanpa memengaruhi harga secara signifikan.

Kinerja historis dan tren positif. Perhatikan grafik harga saham dan indikator teknikal untuk memastikan saham berada dalam tren naik jangka panjang atau memiliki potensi rebound jika undervalued.

****