Mengenal Self-Sabotage: Penyebab dan Cara Mengatasinya

 



Pernahkah Anda mendengar istilah self-sabotage atau penyabotase diri? Istilah ini berkaitan dengan kondisi psikologis yang sedang dihadapi seseorang. Self-sabotage adalah perilaku atau pola pikir yang secara sadar atau tidak sadar menghambat seseorang untuk mencapai tujuan atau meraih kesuksesan. Perilaku ini sering kali muncul dari rasa ketakutan, rendahnya kepercayaan diri, atau keyakinan yang salah tentang diri sendiri, sehingga membuat seseorang tersebut gagal terhadap usahanya sendiri. Self-sabotage bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karier, hubungan, atau kesehatan.

Beberapa ahli psikologi menjelaskan tentang apa itu self-sabotage dan apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi dalam kehidupan manusia?

Dr. Judy Ho, seorang neuropsikolog klinis, dalam artikelnya di Psychology Today menjelaskan bahwa self-sabotage sebagai tindakan atau pola pikir yang secara sadar atau tidak sadar menghalangi seseorang dari mencapai tujuan mereka. Ini sering muncul dari konflik internal antara keinginan untuk sukses dan ketakutan akan kegagalan atau perubahan. Penyebabnya sering dipicu oleh keyakinan negatif tentang diri sendiri, seperti merasa tidak layak, yang berakar dari pengalaman masa lalu atau trauma. Contoh kondisi ini seperti menunda-nunda (prokrastinasi), menghindari peluang, atau menciptakan alasan untuk gagal. Untuk menghadapi hal tersebut Dr. Ho menyarankan untuk mengenali pemicu emosional, mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif, dan membuat rencana tindakan yang realistis.

Nick Wignall seorang Psikolog Klinis seperti dikutip dari Forbes menerangkan kalau self-sabotage adalah sebagai tindakan yang bertentangan dengan kepentingan terbaik seseorang, sering kali karena mekanisme pertahanan yang salah arah. Penyebabnya yaitu sering terjadi karena ketidakmampuan mengelola emosi seperti kecemasan atau rasa malu, yang mendorong seseorang untuk lari dari peluang. Untuk menghadapinya Wignall merekomendasikan lima langkah yaitu kenali pola, terima emosi, tetapkan batasan, cari dukungan, dan fokus pada tindakan kecil yang konsisten.

Betapa merugikannya ketika seseorang mengalami self-sabotage jika tidak memiliki pengendalian atau pengelolaan diri sendiri dengan baik maka kondisi orang tersebut akan makin terpuruk. Untuk mengenali lebih lanjut berikut ciri-ciri, penyebab dan cara mengatasi self-sabotage:

Ciri-Ciri Self-Sabotage

Prokrastinasi. Anda mungkin banyak atau bahkan sering menunda-nunda tugas atau pekerjaan yang disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik yang menurun, kesehatan mental seperti karena takut gagal atau merasa tidak cukup baik.

Pikiran Negatif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran negatif tentang diri sendiri dan berpikir berulang-ulang bahwa diri sendiri tidak mampu atau tidak layak berhasil.

Perfeksionisme. Menetapkan standar yang tidak realistis, sehingga menyerah jika hasil tidak sempurna.

Menghindari Tanggung Jawab. Menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan dengan alasan mengambil pelajaran.

Kebiasaan Merusak. Melampiaskan sesuatu dengan mengalihkan perhatian ke alkohol, media sosial yang berlebihan, terjerumus dalam narkoba atau perilaku impulsif lainnya.

Mengacaukan Hubungan. Menjauhkan diri dari orang lain karena takut ditolak atau merasa tidak layak dicintai.

Penyebab Self-Sabotage

Rasa Takut. Was-was atau ketakutan bisa dialami oleh seseorang dalam kondisi apapun yang diawali dengan kecemasan. Disisi lain terkadang ada orang yang mengalami rasa takut terhadap kegagalan dan keberhasilan. Takut gagal bisa mendorong seseorang untuk tidak mencoba, sementara takut berhasil bisa membuat seseorang merasa tidak pantas atas pencapaiannya.

Keyakinan. Kurangnya kepercayaan diri membuat seseorang meragukan kemampuannya.

Traumatik. Pengalaman buruk yang dialami oleh seseorang bisa menyebabkan rasa trauma sehingga dapat memicu pola self-sabotage.

Mekanisme Pertahanan. Self-sabotage kadang-kadang merupakan cara untuk "mengendalikan" kegagalan agar sesuai dengan ekspektasi negatif seseorang.

Cara Mengatasi Self-Sabotage

Kesadaran Diri. Kenali pola self-sabotage melalui berbagai kegiatan seperti refleksi diri, menulis buat jurnal, meningkatkan keimanan atau spiritual.

Ubah Pola Pikir. Tantang pikiran negatif dengan fakta atau afirmasi positif.

Tetapkan Tujuan Kecil. Mulailah dengan langkah atau mengerjakan hal-hal kecil yang sederhana untuk membangun kepercayaan diri dan mengurangi tekanan.

Cari Dukungan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau profesional (psikolog) untuk mendapatkan perspektif baru.

Praktikkan Self-Compassion. Bersikap baik pada diri sendiri saat menghadapi kesalahan atau kegagalan.

****