Perbedaan Green & Blue Economy Serta Negara Yang Menerapkannya





EKONOMI HIJAU (GREEN ECONOMY)
Ekonomi hijau adalah sistem perekonomian yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dan meningkatkan kesejahteraan manusia serta keadilan sosial, bersamaan dengan tetap mempertahankan keberlanjutan sumber daya alam. Prinsip utama ekonomi hijau adalah integrasi pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. Beberapa ciri utama dari green economy adalah sebagai berikut:

Pengurangan Emisi Karbon
Mengurangi emisi gas rumah kaca untuk meminimalkan perubahan iklim.

Efisiensi Sumber Daya Alam
Penggunaan sumber daya alam secara efisien untuk mengurangi limbah dan konsumsi energi.

Konservasi Keanekaragaman Hayati
Melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Pembangunan Inklusif
Meningkatkan keadilan sosial dan ekonomi dengan memastikan bahwa manfaat dari pembangunan berkelanjutan memiliki dampak pada kesejahteraan masyarakat

Teknologi Ramah Lingkungan
Mengembangkan dan menggunakan teknologi yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Beberapa negara yang menerapkan green economy diantaranya:

Jerman
Negara ini telah berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan seperti angin dan matahari, serta menerapkan kebijakan untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi.

Denmark
Dikenal dengan kebijakan energi angin yang maju. Negara ini telah berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Denmark juga mempromosikan transportasi berkelanjutan, termasuk sepeda dan kendaraan listrik.

Korea Selatan
Korea Selatan meluncurkan rencana program ekonomi hijau nasional, yang mencakup investasi dalam bidang teknologi hijau, energi terbarukan, dan infrastruktur ramah lingkungan. Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi dan menciptakan lapangan kerja hijau.

Belanda
Penerapan ekonomi hijau di negeri ini dalam bidang efisiensi energi, transportasi berkelanjutan, dan pengelolaan air. Belanda juga memiliki inisiatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

EKONOMI BIRU (BLUE ECONOMY)
Ekonomi biru adalah sistem perekonomian yang terfokus pada pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut dan pesisir untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, dan penciptaan lapangan kerja, bersamaan dengan menjaga kesehatan ekosistem laut dan pesisir. Ekonomi biru mencakup berbagai sektor seperti perikanan, pariwisata laut, energi laut, dan konservasi laut. Beberapa ciri utama dari blue economy adalah sebagai berikut:

Pemanfaatan Berkelanjutan Sumber Daya Laut
Memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya laut tidak merusak ekosistem dan dapat terus berlanjut untuk generasi mendatang.

Konservasi Ekosistem Laut
Melindungi dan memulihkan ekosistem laut dan pesisir, termasuk terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun.

Pengurangan Polusi Laut
Mengurangi polusi laut, termasuk limbah plastik dan bahan kimia berbahaya.

Ekonomi Inklusif dan Adil
Menciptakan peluang ekonomi yang inklusif dan adil bagi komunitas pesisir dan masyarakat yang bergantung pada laut.

Inovasi dan Teknologi Kelautan
Mengembangkan dan mengadopsi teknologi baru untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi di sektor-sektor ekonomi biru.

Beberapa negara yang menerapkan blue economy, diantaranya:

Seychelles
Seychelles merupakan salah satu pelopor dalam ekonomi biru. Strategi ekonomi biru yang diterapkan mencakup konservasi laut, pariwisata berkelanjutan, dan perikanan yang bertanggung jawab.

Mauritius
Negara ini fokus pada pengembangan industri maritim, konservasi ekosistem laut, dan diversifikasi ekonomi melalui sektor kelautan sebagai bagian dari strategi nasionalnya dalam menerapkan blue economy.

Norwegia
Norwegia dalam menerapkan ekonomi biru nya telah berinvestasi dalam bidang teknologi dan inovasi, termasuk energi laut terbarukan dan budidaya laut yang berkelanjutan.

Fiji
Fiji mengadopsi ekonomi birunya melalui bidang konservasi laut dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Itulah penjelasan serta perbedaannya antara green economy dan blue economy. Baik ekonomi hijau maupun ekonomi biru bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Selain itu perlu diketahui juga bahwa masing-masing setiap negara yang mengadopsi sistem ekonomi hijau dan biru berbeda-beda tergantung pada kondisi ekonomi, geopolitik suatu negara dan ekonomi global.


****