Menghitung Pengembalian Ekuitas atau Return on Equity (ROE)

 


Return on Equity (ROE) adalah bagian dari salah satu rasio profitabilitas perusahaan yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. ROE dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan total ekuitas pemegang saham.

ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham × 100%

Laba bersih dihasilkan dari laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan ekuitas pemegang saham (shareholder’s equity) dihasilkan dari modal atau ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham dalam perusahaan.

Untuk melihat acuan Return on Equity (ROE) yang bagus tergantung pada berbagai faktor, termasuk industri, ukuran perusahaan, dan kondisi pasar. Secara umum, ada beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk menilai apakah ROE suatu perusahaan tergolong bagus atau tidak. Pedoman umum untuk menilai ROE adalah sebagai berikut:

ROE di atas 15%
ROE ini biasanya dianggap bagus secara umum, karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan dari ekuitas pemegang sahamnya.

ROE 10% - 15%
Nilai ROE ini masih dianggap memadai terutama di industri yang lebih stabil dan tidak membutuhkan tingkat pengembalian yang tinggi.

ROE di bawah 10%
ROE dengan angka dibawah 10% mengindikasikan bahwa perusahaan tidak sepenuhnya efisien dalam memanfaatkan modal dari para pemegang saham, atau beroperasi di industri dengan margin laba yang rendah.

Contoh penghitungan ROE dalam studi kasus dibawah ini:
Jika perusahaan A memiliki laba bersih sebesar Rp400 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp2 miliar, maka ROE dapat dihitung sebagai berikut: ROE = Rp400.000.000 / Rp2.000.000.000 x 100% = 20% Artinya, perusahaan A menghasilkan 20% laba dari modal yang diinvestasikan pemegang saham.

Faktor - faktor industri yang dapat mempengaruhi nilai ROE diantaranya jika industri dengan ROE tinggi seperti teknologi, layanan keuangan, dan produk konsumen cenderung memiliki ROE yang lebih tinggi karena model bisnis mereka menghasilkan laba yang lebih besar dengan biaya tetap yang lebih rendah. Sedangkan industri dengan ROE yang rendah seperti utilitas, manufaktur berat, atau ritel sering kali memiliki ROE yang lebih rendah karena mereka beroperasi dengan margin yang lebih tipis dan membutuhkan investasi modal yang besar.

Jika melihat dari perbandingan dengan pesaing ROE yang bagus juga harus dilihat dalam konteks industri dan dibandingkan dengan perusahaan lain di sektor yang sama. Secara keseluruhan, ROE yang baik adalah yang lebih tinggi daripada rata-rata industri dan konsisten dari tahun ke tahun.

****