Setiap perusahaan mempunyai kesempatan untuk menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa. Pencatatan saham juga dimaksudkan agar saham perusahaan dapat diperdagangkan dari investor satu kepada investor lainnya. Selain persiapan yang matang perusahaan juga perlu merumuskan pertimbangan awal ketika memutuskan IPO misalkan seperti bagaimana rencana bisnis dalam jangka panjang kedepan, berapa kisaran dana yang dibutuhkan perusahaan dari IPO, serta berapa persentase kepemilikan publik maksimal yang diinginkan oleh para pemegang saham pendiri. Selain itu perlu dipahami juga apa saja kelebihan dan kekurangan menjadi perusahaan publik pasca IPO. Ada berbagai macam kelebihan menjadi perusahaan publik. Berikut ini adalah kelebihan dari menjadi perusahaan publik dan mengapa perusahaan memilih untuk mencatatkan saham di bursa:
Mengumpulkan Modal
Tujuan utama dari mencatatkan saham di bursa adalah untuk mengumpulkan modal atau dana segar dari publik. Dengan menjual sebagian saham perusahaan kepada investor, perusahaan dapat memperoleh dana yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi bisnis, pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan (R&D), pelunasan utang, meningkatkan kapasitas operasional modal yang diperoleh melalui penjualan saham biasanya lebih besar dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain, seperti pinjaman dari bank.
Meningkatkan Likuiditas Saham
Dengan mencatatkan saham di bursa, saham perusahaan menjadi lebih likuid, artinya lebih mudah diperdagangkan oleh investor. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pemegang saham termasuk pemilik perusahaan atau pendiri untuk menjual saham mereka di pasar terbuka jika diperlukan.
Meningkatkan Nilai Perusahaan
Perusahaan publik lebih dianggap transparan dan teratur dalam keterbukaan informasi. Perusahaan yang terdaftar di bursa seringkali mendapatkan penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan swasta, hal ini membuat investor memiliki pandangan yang lebih positif terhadap perusahaan. Dengan penilaian yang lebih tinggi, perusahaan juga dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan pendanaan yang lebih murah di masa depan.
Memperluas Basis Pemegang Saham
Mencatatkan saham di bursa memungkinkan perusahaan untuk memperluas basis pemegang sahamnya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya bergantung pada sejumlah kecil investor, melainkan dapat menarik minat investor dari berbagai lapisan, termasuk individu dan institusi, yang pada akhirnya bisa memperkuat stabilitas perusahaan.
Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan
Mencatatkan saham di bursa dapat memberikan eksposur media dan reputasi yang lebih baik karena cenderung dipandang sebagai entitas yang lebih transparan dan profesional, mewajibkan mengikuti berbagai aturan dan standar regulasi yang ketat dari otoritas bursa.
Menggunakan Saham untuk Akuisisi
Saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa dapat digunakan sebagai alat tukar untuk melakukan akuisisi perusahaan lain. Ini memungkinkan perusahaan menggunakan sahamnya sebagai bagian dari transaksi untuk membeli perusahaan lain tanpa perlu mengeluarkan uang tunai dalam jumlah besar.
Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi persyaratan pelaporan yang ketat, seperti laporan keuangan berkala dan audit. Hal ini meningkatkan transparansi dan kepercayaan dari investor, pemangku kepentingan, serta mitra bisnis.
Memberikan Insentif bagi Karyawan
Perusahaan yang tercatat di bursa dapat menggunakan saham sebagai insentif bagi karyawan melalui program kepemilikan saham karyawan (employee stock ownership plan, ESOP). Ini dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan karena mereka akan memiliki kepentingan dalam kesuksesan perusahaan.
Diversifikasi Sumber Pendanaan
Dengan mencatatkan saham di bursa, perusahaan memiliki akses yang lebih luas ke sumber pendanaan, baik melalui penawaran umum perdana (IPO) maupun penerbitan saham baru di masa mendatang. Hal ini memungkinkan perusahaan memiliki fleksibilitas finansial yang lebih besar.
Secara keseluruhan, pencatatan saham di bursa dapat memberikan berbagai manfaat, baik dari segi finansial maupun strategis, meskipun juga disertai dengan tantangan seperti peningkatan pengawasan publik dan kewajiban pelaporan yang lebih besar. Disisi lain ada kelebihan namun ada juga kekurangan dari menjadi perusahaan publik, sebelum perusahaan Anda memutuskan IPO ada baiknya pahami juga sisi kekurangan menjadi perusahaan publik kedepannya. Berikut adalah beberapa kekurangan utama mencatatkan saham di bursa:
Biaya yang Tinggi
Proses untuk mencatatkan saham di bursa (IPO) melibatkan biaya yang sangat tinggi, termasuk biaya penasihat hukum dan akuntan untuk memastikan perusahaan memenuhi semua persyaratan hukum dan akuntansi, biaya underwriting, yaitu biaya yang dibayarkan kepada bank investasi yang membantu perusahaan melakukan IPO. Biaya audit, pengarsipan dokumen, biaya tahunan Bursa dan biaya lain terkait kepatuhan regulasi. Selain itu, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya berkelanjutan untuk memenuhi persyaratan pelaporan dan audit tahunan sebagai perusahaan publik.
Tekanan dari Pemegang Saham
Setelah menjadi perusahaan publik, mungkin perusahaan akan sering menghadapi tekanan dari pemegang saham untuk terus menunjukkan kinerja keuangan yang baik, terutama untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Tekanan ini dapat mengganggu fokus jangka panjang perusahaan karena manajemen mungkin merasa terpaksa untuk membuat keputusan yang meningkatkan harga saham dalam waktu dekat, meskipun hal tersebut tidak selalu baik untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Kewajiban Pelaporan dan Transparansi
Sebagai perusahaan publik, perusahaan diwajibkan untuk mematuhi aturan ketat mengenai pelaporan dan transparansi dalam keterbukaan informasi. Beberapa kewajiban dalam pelaporan diantaranya mempublikasikan laporan keuangan secara berkala periode kuartalan dan tahunan, mengungkapkan informasi material yang bisa mempengaruhi harga saham, menjalani audit eksternal secara rutin. Kewajiban ini tidak hanya mahal, tetapi juga menyita waktu dan sumber daya perusahaan.
Kehilangan Kendali
Setelah menjadi perusahaan publik, pemilik atau pendiri asli mungkin harus melepas sebagian kepemilikan dan kendali perusahaan kepada publik dan pemegang saham baru. Dengan adanya pemegang saham baru, pendiri perusahaan mungkin perlu berbagi kekuasaan dalam pengambilan keputusan strategis dengan dewan direksi atau bahkan menghadapi potensi risiko takeover atau pengambilalihan perusahaan oleh pihak lain yang memiliki cukup saham untuk mengendalikan keputusan.
Fluktuasi Harga Saham
Harga saham perusahaan publik dapat mengalami fluktuasi yang signifikan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi pasar, atau sentimen ekonomi global. Fluktuasi ini bisa menjadi sumber kecemasan bagi manajemen perusahaan, terutama jika harga saham turun tajam meskipun kinerja perusahaan sebenarnya stabil. Penurunan harga saham bisa merusak reputasi perusahaan dan mempengaruhi kepercayaan investor serta mitra bisnis.
Risiko Pengambilalihan
Ketika saham perusahaan diperdagangkan di bursa, perusahaan menjadi rentan terhadap upaya pengambilalihan (hostile takeover) oleh pihak lain. Jika pihak tertentu berhasil membeli sebagian besar saham perusahaan, mereka dapat mengambil alih kendali atas manajemen atau arah bisnis perusahaan, bahkan jika hal tersebut bertentangan dengan keinginan manajemen atau pemilik asli.
Kepatuhan atas Kebijakan Regulator
Perusahaan publik berada di bawah pengawasan ketat dari regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia atau Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat. Mereka harus mengikuti aturan dan regulasi yang ketat terkait pelaporan, tata kelola perusahaan, dan kepatuhan hukum lainnya. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa menyebabkan denda atau bahkan sanksi hukum yang serius, serta merusak reputasi perusahaan.
Tekanan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
Sebagai perusahaan publik, mereka harus memenuhi standar tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Ini itu termasuk menyusun dewan direksi yang independen, membentuk komite audit, komite remunerasi, dan komite lainnya, mematuhi kode etik dan kepatuhan yang lebih tinggi.
Kehilangan Privasi
Banyak informasi internal dan strategis perusahaan harus diungkapkan kepada publik. Ini termasuk struktur kepemilikan, rencana bisnis, strategi pertumbuhan, hingga risiko yang dihadapi perusahaan. Dengan transparansi yang lebih besar ini, pesaing juga bisa mendapatkan informasi tentang rencana dan kinerja perusahaan, yang dapat digunakan untuk keuntungan kompetitif.
Waktu dan Upaya yang Besar untuk Persiapan IPO
Proses persiapan untuk IPO memerlukan waktu yang panjang dan upaya yang besar. Manajemen dan tim keuangan harus fokus pada persiapan dokumen, memenuhi persyaratan hukum, melakukan roadshow untuk menarik minat investor, dan melakukan penilaian terhadap perusahaan. Tugas yang lebih ini tentu jangan sampai mengganggu fokus manajemen pada operasi sehari-hari perusahaan, sehingga bisa berdampak negatif pada kinerja bisnis jangka pendek.
Meskipun mencatatkan saham di bursa dapat memberikan banyak manfaat seperti meningkatkan modal dan likuiditas, ada berbagai tantangan besar yang harus dipertimbangkan perusahaan, termasuk biaya tinggi, tekanan dari pemegang saham, peningkatan transparansi, dan risiko kehilangan kendali. Perusahaan perlu menilai dengan cermat apakah keuntungan go public sepadan dengan tantangan dan risiko yang menyertainya.
****
Mengumpulkan Modal
Tujuan utama dari mencatatkan saham di bursa adalah untuk mengumpulkan modal atau dana segar dari publik. Dengan menjual sebagian saham perusahaan kepada investor, perusahaan dapat memperoleh dana yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi bisnis, pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan (R&D), pelunasan utang, meningkatkan kapasitas operasional modal yang diperoleh melalui penjualan saham biasanya lebih besar dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain, seperti pinjaman dari bank.
Meningkatkan Likuiditas Saham
Dengan mencatatkan saham di bursa, saham perusahaan menjadi lebih likuid, artinya lebih mudah diperdagangkan oleh investor. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pemegang saham termasuk pemilik perusahaan atau pendiri untuk menjual saham mereka di pasar terbuka jika diperlukan.
Meningkatkan Nilai Perusahaan
Perusahaan publik lebih dianggap transparan dan teratur dalam keterbukaan informasi. Perusahaan yang terdaftar di bursa seringkali mendapatkan penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan swasta, hal ini membuat investor memiliki pandangan yang lebih positif terhadap perusahaan. Dengan penilaian yang lebih tinggi, perusahaan juga dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan pendanaan yang lebih murah di masa depan.
Memperluas Basis Pemegang Saham
Mencatatkan saham di bursa memungkinkan perusahaan untuk memperluas basis pemegang sahamnya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya bergantung pada sejumlah kecil investor, melainkan dapat menarik minat investor dari berbagai lapisan, termasuk individu dan institusi, yang pada akhirnya bisa memperkuat stabilitas perusahaan.
Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan
Mencatatkan saham di bursa dapat memberikan eksposur media dan reputasi yang lebih baik karena cenderung dipandang sebagai entitas yang lebih transparan dan profesional, mewajibkan mengikuti berbagai aturan dan standar regulasi yang ketat dari otoritas bursa.
Menggunakan Saham untuk Akuisisi
Saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa dapat digunakan sebagai alat tukar untuk melakukan akuisisi perusahaan lain. Ini memungkinkan perusahaan menggunakan sahamnya sebagai bagian dari transaksi untuk membeli perusahaan lain tanpa perlu mengeluarkan uang tunai dalam jumlah besar.
Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi persyaratan pelaporan yang ketat, seperti laporan keuangan berkala dan audit. Hal ini meningkatkan transparansi dan kepercayaan dari investor, pemangku kepentingan, serta mitra bisnis.
Memberikan Insentif bagi Karyawan
Perusahaan yang tercatat di bursa dapat menggunakan saham sebagai insentif bagi karyawan melalui program kepemilikan saham karyawan (employee stock ownership plan, ESOP). Ini dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan karena mereka akan memiliki kepentingan dalam kesuksesan perusahaan.
Diversifikasi Sumber Pendanaan
Dengan mencatatkan saham di bursa, perusahaan memiliki akses yang lebih luas ke sumber pendanaan, baik melalui penawaran umum perdana (IPO) maupun penerbitan saham baru di masa mendatang. Hal ini memungkinkan perusahaan memiliki fleksibilitas finansial yang lebih besar.
Secara keseluruhan, pencatatan saham di bursa dapat memberikan berbagai manfaat, baik dari segi finansial maupun strategis, meskipun juga disertai dengan tantangan seperti peningkatan pengawasan publik dan kewajiban pelaporan yang lebih besar. Disisi lain ada kelebihan namun ada juga kekurangan dari menjadi perusahaan publik, sebelum perusahaan Anda memutuskan IPO ada baiknya pahami juga sisi kekurangan menjadi perusahaan publik kedepannya. Berikut adalah beberapa kekurangan utama mencatatkan saham di bursa:
Biaya yang Tinggi
Proses untuk mencatatkan saham di bursa (IPO) melibatkan biaya yang sangat tinggi, termasuk biaya penasihat hukum dan akuntan untuk memastikan perusahaan memenuhi semua persyaratan hukum dan akuntansi, biaya underwriting, yaitu biaya yang dibayarkan kepada bank investasi yang membantu perusahaan melakukan IPO. Biaya audit, pengarsipan dokumen, biaya tahunan Bursa dan biaya lain terkait kepatuhan regulasi. Selain itu, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya berkelanjutan untuk memenuhi persyaratan pelaporan dan audit tahunan sebagai perusahaan publik.
Tekanan dari Pemegang Saham
Setelah menjadi perusahaan publik, mungkin perusahaan akan sering menghadapi tekanan dari pemegang saham untuk terus menunjukkan kinerja keuangan yang baik, terutama untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Tekanan ini dapat mengganggu fokus jangka panjang perusahaan karena manajemen mungkin merasa terpaksa untuk membuat keputusan yang meningkatkan harga saham dalam waktu dekat, meskipun hal tersebut tidak selalu baik untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Kewajiban Pelaporan dan Transparansi
Sebagai perusahaan publik, perusahaan diwajibkan untuk mematuhi aturan ketat mengenai pelaporan dan transparansi dalam keterbukaan informasi. Beberapa kewajiban dalam pelaporan diantaranya mempublikasikan laporan keuangan secara berkala periode kuartalan dan tahunan, mengungkapkan informasi material yang bisa mempengaruhi harga saham, menjalani audit eksternal secara rutin. Kewajiban ini tidak hanya mahal, tetapi juga menyita waktu dan sumber daya perusahaan.
Kehilangan Kendali
Setelah menjadi perusahaan publik, pemilik atau pendiri asli mungkin harus melepas sebagian kepemilikan dan kendali perusahaan kepada publik dan pemegang saham baru. Dengan adanya pemegang saham baru, pendiri perusahaan mungkin perlu berbagi kekuasaan dalam pengambilan keputusan strategis dengan dewan direksi atau bahkan menghadapi potensi risiko takeover atau pengambilalihan perusahaan oleh pihak lain yang memiliki cukup saham untuk mengendalikan keputusan.
Fluktuasi Harga Saham
Harga saham perusahaan publik dapat mengalami fluktuasi yang signifikan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi pasar, atau sentimen ekonomi global. Fluktuasi ini bisa menjadi sumber kecemasan bagi manajemen perusahaan, terutama jika harga saham turun tajam meskipun kinerja perusahaan sebenarnya stabil. Penurunan harga saham bisa merusak reputasi perusahaan dan mempengaruhi kepercayaan investor serta mitra bisnis.
Risiko Pengambilalihan
Ketika saham perusahaan diperdagangkan di bursa, perusahaan menjadi rentan terhadap upaya pengambilalihan (hostile takeover) oleh pihak lain. Jika pihak tertentu berhasil membeli sebagian besar saham perusahaan, mereka dapat mengambil alih kendali atas manajemen atau arah bisnis perusahaan, bahkan jika hal tersebut bertentangan dengan keinginan manajemen atau pemilik asli.
Kepatuhan atas Kebijakan Regulator
Perusahaan publik berada di bawah pengawasan ketat dari regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia atau Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat. Mereka harus mengikuti aturan dan regulasi yang ketat terkait pelaporan, tata kelola perusahaan, dan kepatuhan hukum lainnya. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa menyebabkan denda atau bahkan sanksi hukum yang serius, serta merusak reputasi perusahaan.
Tekanan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
Sebagai perusahaan publik, mereka harus memenuhi standar tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Ini itu termasuk menyusun dewan direksi yang independen, membentuk komite audit, komite remunerasi, dan komite lainnya, mematuhi kode etik dan kepatuhan yang lebih tinggi.
Kehilangan Privasi
Banyak informasi internal dan strategis perusahaan harus diungkapkan kepada publik. Ini termasuk struktur kepemilikan, rencana bisnis, strategi pertumbuhan, hingga risiko yang dihadapi perusahaan. Dengan transparansi yang lebih besar ini, pesaing juga bisa mendapatkan informasi tentang rencana dan kinerja perusahaan, yang dapat digunakan untuk keuntungan kompetitif.
Waktu dan Upaya yang Besar untuk Persiapan IPO
Proses persiapan untuk IPO memerlukan waktu yang panjang dan upaya yang besar. Manajemen dan tim keuangan harus fokus pada persiapan dokumen, memenuhi persyaratan hukum, melakukan roadshow untuk menarik minat investor, dan melakukan penilaian terhadap perusahaan. Tugas yang lebih ini tentu jangan sampai mengganggu fokus manajemen pada operasi sehari-hari perusahaan, sehingga bisa berdampak negatif pada kinerja bisnis jangka pendek.
Meskipun mencatatkan saham di bursa dapat memberikan banyak manfaat seperti meningkatkan modal dan likuiditas, ada berbagai tantangan besar yang harus dipertimbangkan perusahaan, termasuk biaya tinggi, tekanan dari pemegang saham, peningkatan transparansi, dan risiko kehilangan kendali. Perusahaan perlu menilai dengan cermat apakah keuntungan go public sepadan dengan tantangan dan risiko yang menyertainya.
****

